Cara Budidaya Tembakau Terakhir Paling Mudah - Tembakau adalah salah satu tanaman komoditas ekspor yang keren, kesempatan budidaya tembakau bisa mendatangkan keuntungan yang besar apabila kami tahu tekniknya dengan baik. Berikut ini uraian Tutorial Budidaya Tembakau Terakhir.
Penanaman dan pemakaian tembakau di Indonesia telah dikenal sejak lama. Komoditi tembakau mempunyai pengertian yang lumayan penting, tak hanya sebagai sumber pendapatan bagi para petani, tetapi juga bagi Negara. Tanaman Tembakau adalah tanaman semusim, tetapi di dunia pertanian termasuk dalam golongan tanaman perkebunan dan tak termasuk golongan tanaman pangan.
Tembakau (daunnya) dipakai sebagai bahan pembuatan rokok. Usaha Pertanian tembakau adalah usaha padat karya. Meskipun luas areal perkebunan tembakau di Indonesia, diperkirakan hanya kurang lebih 207.020 hektar, tetapi apabila dibandingkan dengan pertanian padi, pertanian tembakau memerlukan tenaga kerja hampir tiga kali lipat. Semacam juga ada kegiatan pertanian lainnya, untuk memperoleh produksi tembakau dengan mutu yang baik, tak sedikit hal yang wajib diperhatikan. Tidak hanya hal tanah, iklim, pemupukan, dan tutorial panen.
Cara Budidaya Tembakau Terakhir Paling Mudah
Nicotiana tobacum dibudidayakan umumnya sebab
Pulsa Online mempunyai pengertian ekonomi penting. Spesies yang tak jarang dibudidayakan adalah Nicotiana tobacum dan Nicotiana rustika. Nicotiana tobacum, daun
mahkota bunganya mempunyai warna merah muda hingga merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, habitusnya piramidal, daunnya berbentuk lonjong dan pada ujung runcing, kedudukan daun
pada batang tegak, tingginya 1,2 meter.
Nicotiana rustika, daun mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga semacam terompet berkapasitas singkat dan sedikit bergelombang, habitusnya silindris, bentuk daun bulat yang pada ujungnya tumpul, kedudukan daun pada batang agak terkulai
Sistematika tanaman tembakau adalah sebagai berikut:
Klass : Dicotyledonaea
Ordo : Personatae
Famili : Solanaceae
Sub Famili : Nicotianae
Genus : Nicotianae
Spesies :Nicotiana tabacum L.
Bagian-bagian tanaman tembakau adalah sebagai berikut:
Akar. Tanaman tembakau adalah tanaman berakar tunggang yang tumbuh tegak ke pusat bumi. Akar tunggangnya bisa menembus tanah kedalaman 50-75 cm, sedangkan akar serabutnya menyebar ke samping. Tidak hanya itu, tanaman tembakau juga mempunyai bulubulu akar. Perakaran bakal berkembang baik apabila tanahnya gembur, mudah menyerap air, dan subur.
Batang. Tanaman Tembakau mempunyai bentuk batang agak bulat, agak lunak tetapi kuat, makin ke ujung, makin kecil. Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun, batang tanaman bercabang alias sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang tidak hanya ditumbuhi daun, juga ditumbuhi tunas ketiak daun, diameter batang kurang lebih 5 cm.
Daun. Daun tanaman tembakau berbentuk bulat lonjong (oval) alias bulat, tergantung pada varietasnya. Daun yang berbentuk bulat lonjong ujungnya meruncing, sedangkan yang berbentuk bulat, ujungnya tumpul. Daun mempunyai tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin. Lapisan atas daun terdiri atas lapisan palisade parenchyma dan spongy parenchyma dibagian bawah. Jumlah daun dalam satu tanaman kurang lebih 28-32 helai.
Bunga. Tanaman tembakau berbunga majemuk yang tersusun dalam berbagai tandan dan masing-masing tandan berisi hingga 15 bunga. Bunga berbentuk terompet dan panjang, khususnya yang berasal dari keturunan Nicotiana tabacum, sedangkan dari keturunan Nicotiana rustika, bunganya lebih pendek, warna bunga merah jambu hingga merah tua dibagian atas.
Buah. Tembakau mempunyai bakal buah yang berada di atas dasar bunga dan terdiri atas dua ruang yang bisa membesar, tiap-tiap ruang berisi bakal biji yang tak sedikit sekali.
Biji tembakau. Penyerbukan yang terjadi pada bakal buah bakal membentuk buah. Kurang lebih tiga minggu seusai penyerbukan, buah tembakau telah masak. Setiap pertumbuhan yang norrmal, dalam satu tanaman terdapat lebih tak lebih 300 buah. Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berkapasitas kecil, di dalamnya berisi biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam setiap gram biji berisi + 12.000 biji. Jumlah biji yang dihasilkan pada setiap tanaman rata-rata 25 gram.
Bunga tembakau berbentuk malai, masing-masing semacam terompet dan mempunyai bagian sebagai berikut:
Kelopak bunga, berlekuk dan mempunyai lima buah pancung
Mahkota bunga berbentuk terompet, berlekuk merah dan berwarna merah jambu alias merah tua di bagian atasnya. Sebuah bunga biasanya mempunyai lima benang sari yang melekat pada mahkota bunga, dan yang satu lebih singkat dari yang lain.
Bakal buah terletak di atas dasar bunga dan mempunyai dua ruang yang membesar
Kepala putik terletak pada tabung bunga yang berdekatan dengan benang sari. Tinggi benang sari dan putik hampir sama. Kondisi ini menyebabkan tanaman tembakau lebih tak sedikit meperbuat penyerbukan sendiri, tetapi tak tertutup kemungkinan untuk penyerbukan silang.
Jenis tembakau tak sedikit macamnya, berbagai varietas anjuran tembakau adalah:
Tembakau cerutu, berbagai macamnya, yaitu (1) Tembakau Deli adalah D4, KF-7 dan F1-5, (2) Tembakau Vorstenlanden (untuk cerutu) adalah Timor vorstenlanden (TV) dan Gayamprit (G), (3) Tembakau Besuki (tembakau pembalut dan pengisi cerutu) adalah varietas H 328, H 392, H 77, H 362.
Tembakau Pipa. Tembakau Lumajang varietas K dan SAX
Tembakau sigaret macamnya sebagai berikut: (1) Tembakau virginia adalah Dixie bright (DB) 101, Coker 319, Coker 86, Coker 176, Nort Caroline 95, Nort Carolina 2514, (2) Tembakau oriental (turki) adalah sumsum, smyrna, macedonia orientale dan xanthi, (3) Tembakau Barlay adalah varietas KY 17, Barlay 21 dan Tn 87.
Tembakau orisinil alias rajangan. Varietas yang dianjurkan terdiri dari tak sedikit varietas yang sesuai dengan pengembangannya.
Syarat Tumbuh Tanaman Tembakau
Iklim. Tanaman tembakau pada umumnya tak menghendaki iklim yang kering ataupun iklim yang sangat basah. Angin kencang yang tak jarang melanda lokasi tanaman tembakau bisa merusak tanaman (tanaman roboh) dan juga berpengaruh kepada mengering dan mengerasnya tanah yang bisa menyebabkan bertidak lebihnya kandungan oksigen di dalam tanah. Untuk tanaman tembakau dataran rendah, curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun, sedangkan untuk tembakau dataran tinggi, curah hujan ratarata 1.500-3.500 mm/tahun.
Penyinaran cahaya matahari yang tak lebih bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman tak lebih baik jadi produktivitasnya rendah. Oleh sebab itu lokasi untuk tanaman tembakau sebaiknya dipilih di tempat terbuka dan waktu tanam disesuaikan dengan jenisnya.
Suhu udara yang tepat untuk pertumbuhan tanaman tembakau berkisar antara 21-32,30 C. Tanaman tembakau bisa tumbuh pada dataran rendah ataupun di dataran tinggi bergantung pada varietasnya. Ketinggian tempat yang paling tepat untuk pertumbuhan tanaman tembakau adalah 0 - 900 mdpl.
Tanah. Tembakau Deli sangat tepat untuk tipe tanah aluvial dan andosol. Tanah regosol sangat tepat untuk tembakau vorstenlanden dan besuki. Tembakau Virginia flu-cured tepat untuk tanah podsolik. Sedangkan tembakau rakyat alias orisinil bisa tumbuh mulai dari tanah ringan (berpasir) hingga dengan tanah berat (liat).
Derajat keasaman tanah yang baik untuk tanaman tembakau adalah 5-5,6; tembakau Virginia 5,5-6,0. Apabila didapat nilai yang tak lebih dari 5 maka butuh diberbagi pengapuran untuk menaikkan pH sedangkan bila didapat nilai pH lebih tinggi dari 6 maka butuh diberbagi belerang untuk menurunkan pH.
Cara Budidaya Tembakau Terakhir
Pengolahan Tanah Budidaya Tembakau
Pengolahan tanah dilaksanakan dengan memakai alat pertanian berupa hand traktor minimal 2 kali pembajakan untuk mempersiapkan media terbaik bagi proses penanaman tembakau dengan menjaga kesuburan tanah.
Penanaman dan pemupukan. Empat puluh lima hari s/d lima puluh hari (45 s/d 50) seusai benih ditabur, kami telah memperoleh bibit yang siap untuk dipindah tanamkan.
Bibit ditanam pada tanah guludan di lahan yang telah dipilih dengan luasan yang sesuai. Teknik penyebaran benih bisa diperbuat dengan mencampur benih dengan pasir halus alias abu kering, kemudian sebarkan pada bedengan.
Seusai bibit berusia 40-45 hari bibit bisa dipindah tanamkan. Sebelum penanaman bibit butuh dipangkas supaya tak terjadi stagnasi.
Teknik pencabutan bibit terlebih dahulu disiram hingga basah supaya mudah dalam proses pencabutan, tutorial pencabutan bibit adalah dengan tutorial memegang dua helai daun paling besar kemudian ditarik ke atas. Sebaiknya pindah tanam ini diperbuat pada pagi hari.
Pada bagianan penanaman ini diperbuat pemupukan I dengan memperhatikan tipe dan dosis dan tutorial pemupukan. Adapun pupuk yang dipakai NPK (Fertila) dengan dosis 10 gr/batang.
Pemupukan ke II dengan umur tanaman 21 hari diperbuat dengan pupuk NPK (KNO3) dengan dosis 5 gr/batang.
Pembumbunan dan Irigasi Budidaya Tembakau
Pembumbunan adalah proses yang diperbuat supaya tanah tetap gembur, sebagai persiapan media tumbuh yang baik bagi tanaman tembakau dan sekaligus untuk membersihkan flora pengganggu (Gulma).
Adapun sistim irigasi (Pengairan) yang tepat sangat penting dalam menjamin nilai klas tingkat produktifitas tembakau virginia.
Pungel dan wiwil Suli Punggel dan wiwil/suli memastikan pemakaian bahan gizi tanaman dalam proses pengembangan daun tembakau untuk memperoleh jumlah daun, berat daun dan nilai tinggi yang bakal memberbagi baik maksimal bagi petani.
Dalam pelaksanaan wiwilan sangat penting sekali sebab bakal berpengaruh kepada ketebalan daun/berat daun.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian Hama Terpadu dilaksanakan sesuai kondisi tanaman yang ada dengan memprioritaskan pemakaian Bio Pestisida dengan penglihatan dengan cara berkala, kepada residu pestisida baik pada tanaman tembakau virginia.
Adapaun pemakaian pestisida dan bahan kimia bisa dipakai (Dancis, Furadan) tergantung serangan hama yang ada.
Panen dan Pascapanen
Pemanenan alias pemetikan daun tembakau yang terbaik adalah pada saat tanaman lumayan umur dan daun-daunnya telah matang petik yang dicirikan dengan warna hijau kekuningkuningan. Daun-daun yang demikian bakal menghasilkan krosok yang bermutu tinggi dan aromanya tajam.
Krosok tembakau yang bermutu tinggi mempunyai nilai jual yang tinggi. Tetapi, pada berbagai hal, umpama sebab permintaan pasar dan letak daun pada batang, maka pemetikan yang terbaik bisa diperbuat pada tingkatan daun hampir masak.
Sebab bila dipetik tepat masak dan masak sekali, nilai daun seusai pengeringan justru mengalami kemerosotan khususnya aromanya.
Untuk golongan tembakau cerutu, pemungutan daun yang baik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak alias hampir masak.
Pemetikan pada tingkatan ini bakal menghasilkan krosok yang berwarna keabu-abuan (vaal) dan elastis. Pemungutan daun muda alias daun tua bakal menghasilkan krosok yang rapuh (tidak elastis) dan warna yang tak luar biasa.
Untuk tembakau golongan sigaret, umpama Virginia, pemanenan daun yang terbaik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak alias masak sekali. Apabila pasar menghendaki krosok yang halus, pemetikan daun bisa diperbuat pada tingkat kemasakan masak sekali. Caranya adalah dengan memperpanjang waktu pemetikan 5-10 hari dari tingkat pemasakan tepat masak.
Untuk tipe Tembakau Turki yang termasuk tembakau sigaret pula, pemetikan daun yang baik adalah pada tingkat kematangan hampir masak alias tetap kehijauan.
Perpersoalanan yang kadang terjadi yaitu adanya kesalahan dalam pemetikan daun yaitu daun-daun yang dipetik terlampau muda, dampaknya bakal menghasilkan krosok yang bernilai rendah, yakni berwarna hijau mati, tak lebih beraroma, warnanya cokelat tua, dan kisut jadi harga di pasaran rendah.
Perpersoalanan lain yaitu daun tembakau yang dipetik telah lewat umur, daunnya telah terlalu tua yang dicirikan dengan warna kuning tua yang menghasilkan krosok yang bermutu rendah. Sebab itu
diinginkan para pekerja lebih teliti lagi dalam memanen daun tembakau.
Cara Panen Daun Tembakau
Cara memanen daun tembakau bisa diperbuat dengan memangkas batang pertanaman beserta daun-daunnya tepat pada pangkal batangnya alias hanya memetik daun-daunnya saja tanpa menebang
batangnya. Penerapan pemakaian kedua tutorial tersebut tergantung pada tipe alias varietas dan kebersamaan pemasakan daun, sebab ada berbagai tipe tembakau yang mempunyai waktukemasakan daun bersamaan dan berbagai varietas tembakau tak mempunyai waktu yang bersamaan pada proses
pemasakan daun
Pemanenan daun bisa diperbuat dengan tutorial pungut daun semacam pada tembakau cerutu, sigaret, dan pipa. Pemetikan daun diperbuat per lembar menurut tingkat kemasakan dan letaknya pada batang. Panen dengan cara pungut daun diperbuat dengan memetiknya lembar demi lembar. Pemetikan diperbuat pada daun-daun yang masak lebih dahulu, sedangkan yang belum masak ditinggalkan untuk dipetik pada waktu berikutnya seusai mencapai tingkat kemasakan tepat masak.
Pemetikan daun yaitu dipretel dengan tangan, selanjutnya pemetikan bisa diperbuat selang 3-5 hari.
Biasanya sekali petik hanya 2-4 helai daun tiap tanaman.
Perpersoalanan yang kadang terjadi yaitu bila pemanenan diperbuat dengan memangkas batangnya tepat pada pangkal, terkadang ada daun tembakau yang belum tepat masak, daun tersebut bisa kotor/tergores saat mengangkutnya ke tempat penampungan. Oleh sebab itu diinginkan para pekerja lebih teliti dalam mengangkut batang tembakau beserta daunnya supaya tak terjadi kerusakan daun
tembakau.
Saat Panen Daun Tembakau
Secara umum saat yang baik untuk memetik daun tembakau adalah pagi alias sore hari dalam keadaaan cuaca cerah. Untuk varietas tembakau vorstenland dan deli, saat pemetikan yang baik adalah pada pagi hari antara pukul 06.00 s.d 10.00. Untuk varietas besuki, saat pemetikan yang baik adalah pada sore hari antara pukul 14.00-17.00. Untuk tipe tembakau turki dan tembakau sigaret, saat pemetikan yang baik adalah pada pagi hari antara pukul 08.00-10.00.
Perpersoalanan yang terjadi dengan saat panen adalah waktu pemanenan daun tembakau yang butuh disesuaikan dengan varietasnya. Terkadang para pekerja tak lebih memperhatikan varietas tembakau dan waktu pemanenan yang tepat untuk varietas tembakau tersebut. Sebab itu para pekerja wajib
memperhatikan varietas tanaman yang di tanam dan waktu pemanenan yang tepat.
Yang butuh diperhatikan pada saat panen daun tembakau adalah:
Pemanenan daun tembakau wajib lumayan umur, tak terlalu muda dan tak terlalu tua.
Semua daun tembakau wajib diperhatikan baik daun bagian bawah maupun bagian atas.
Para pekerja wajib teliti dalam mengangkut batang tembakau beserta daunnya supaya tak terjadi kerusakan daun tembakau.
Para pekerja wajib memperhatikan varietas tanaman yang di tanam dan waktu pemanenan yang tepat.
Pemanenan daun tembakau adalah sebuahtahapan yang sangat penting diperhatikan dalam memperoleh nilai panenan yang tinggi. Adapun yang wajib diperhatikan pada bagian pemanenan daun tembakau adalah kematangan daun, keseragaman daun dalam proses pemanenan, dan penanganan daun hasil panenan.
Sebagian besar dari varietas tembakau dipanen berdasarkan tingkat kematangan daunnya diperbuat mulai dari daun bawah hingga daun atas dengan pemetikan 2 hingga 3 daun pada setiap tanaman dengan interval satu minggu hingga daun tanaman habis.
Pascapanen Daun Tembakau
Tembakau Virginia dipasarkan dalam wujud kering oven alias pengomprongan (Curing). Curing adalah proses biologis yaitu melepaskan kadar air dari daun tembakau basah yang dipanen dalam kondisi nasib.
Curing Tembakau
Selama ini di berbagai petani ada yang menganggap bahwa curing adalah proses pengeringan tembakau saja. Tak menyadari bahwa sel-sel di dalam daun tersebut tetap tetap nasib seusai dipanen.
Tujuan Curing Tembakau adalah:
Melepaskan air daun tembakau nasib dari kadar air 80 -90 % menjadi 10-15%
Perubahan warna dari Zat hijau daun menjadi warnaa orange dengan bau sesuai dengan standar tembakau yang diproses.
Untuk memperoleh hasil curing/omprongan tembakau yang baik, maka daun tembakau itu wajib telah masak dan seragam. Ciri-ciri daun yang telah masak adalah:
Warna daun telah mulai hijau kekuningan dengan sebagian ujung dan tepi daun berwama coklat.
Wama tangkai daun hijau kuning, keputih-putihan.
Posisi daun/tulang daun mendatar.
Kadang-kadang pada lembaran daun ada bintik-bintik coklat, sebagai lambang ketuaan.
Hal-hal yang butuh diperhatikan pada saat curing:
Pada saat curing, yang butuh diperhatikan juga adalah kapasitas daun di dalam oven. Sebagai contoh untuk oven ukuran 4 x 4 x 7 rak seimbang dengan 1,8 ha, sedangkan 5 x 5 x 7 rak maksimum 2,8 ha. Juga cuaca waktu proses, kalau musim hujan wajib lebih longgar daripada waktu musim kering.
Pada saat panen tembakau wajib dipastikan berapa lembar yang wajib dipetik sesuai kapasitas oven. Daun tembakau yang dipetik wajiblah seumur dan posisi daun yang sama, sebab apabila umur daun dan posisi daun tak sama, bakal sangat susah menentukan kapan wajib menaikkan suhu oven, kapan wajib masuk ke bagianan berikutnya, kapan wajib buka ventilasi dan sebagainya.
Oleh sebab itu pengetahuan petani dan pemetik daun wajib sangatlah baik mengenai saat panen ini. Sebaiknya saat menjelang panen, petani yang bersangkutan mengumpulkan seluruh tenaga petiknya dan dikabarhu mana yang telah boleh dipanen dan mana yang belum.
Tahapan Curing Daun Tembakau
Sebelum mengawali curing wajib dipastikan bahwa seluruh gelantang telah terdapat dan leluasa palstik, kompor telah dicek keadaannya dengan meperbuat test nyala api sebelurnnya, seluruh dinding
oven tak ada yang bercelah, pintu bisa menutup rapat, pipapipa tak ada yang rusak dan bercelah.
Ada 4 bagianan curing daun tembakau, yaitu:
Penguningan, Proses biologis daun ini adalah proses perubahan warna dari hijau ke warna kuning, sebab hilangnya zat hijau daun / klorophyil ke zat kuning daun dan terjadi penguraian zat tepung menjadi gula. Perubahan ini bisa terjadi pada suhu 32 s/d 42 derajat celcius. Proses ini wajib diperbuat dengan cara perlahan-lahan waktu yang diperlukan tergantung posisi daun. Umumnya berjalan selagi 55 s/d 58 jam. Pada sekarang awalnya semua ventilasi ditutup, baik atas maupun bawah. Tetapi apabila seluruh daun telah berwama kuning orange ventilasi atas dibuka 1/4, proses ini sangat menentukan kepada hasil curing.
Pengikatan Warna, Apabila seluruh daun telah berwama kuning orange baik lembar daun maupun tulang daun, maka dengan cara pertiahanlahan suhu dinaikkan. Pada saat proses ini terjadi, maka apabila daun tetap berwama hijau, maka daun tetap bakal berwama hijau, sebaliknya apabila telah berwama kuning orange maka hasil curing bakal kuning orange. Sebab pada suhu 43-52 °C ini terjadi pengikatan warna. Jadi apabila warna daun pada proses penguningan belum sempuna, maka jangan terburu-buru menaikkan suhu lebih dari 42°C. Pada bagianan ini ventilasi dibuka dengan cara bertahap, sedikit demi sedikit hingga akhirnya dibuka seluruhnya. Waktu yang diperlukan kalau berjalan sempuma umumnya kurang lebih 18-19 jam.
Pengeringan Lembar Daun, Proses ini berfungsi untuk mengurangi kadar air didalam lembar daun dengan tutorial menaikkan suhu 53-62°C. Pada sekarang seluruh ventilasi dibuka, sebab air yang keluar dari sel-sel daun bakal menjadi uap air, yang wajib dibuang keluar oven supaya tak kembali ke daun. Ciri-ciri proses ini, daun telah terasa kering apabila dipegang, tapi tulang daun tetap terasa basah daun terkesan keriput alias keriting waktu yang diperlukan lebih tak lebih 30-32 jam.
Pengeringan Gagang. Pengeringan gagang tembakau diperbuat pada suhu 63-72°C. Pada sekarang air yang bisa dilepas didalam batang daun bakal dikeluarkan proses awal bagian ini ventilasi mulai ditutup dengan cara perlahan dan bertahap, untuk menjaga kelembaban udara tetap berkisar pada 32%. Ciriciri bagianan ini bisa selesai apabila seluruh tulang daun telah kering, dan bila ditekuk batangnya bakal patah dan berbunyi krek. Ini menandakan bahwa bagian ini berjalan baik 5-8 jam sebelum proses selesai, seluruh ventilasi wajib ditutup supaya kelembaban udara tetap terjaga. Proses ini memerlukan waktu normalnya 30-32 jam jangan sempat menaikkan suhu oven di atas 72 C, sebab tembakau bakal terbakar.
Demikian bagianan curing yang terjadi pada tembakau virginia Flue Cure. Proses ini wajib diperbuat
dengan hati-hati dan penuh penglihatan sebab tembakau yang telah sangat baik pertumbuhannya dilapangan, bakal sia-sia hasilnya apabila proses curing ini tak berjalan lancar. Oleh sebab itu untuk semua oven yang aktif wajib mempunyai termometer untuk memastikan apakah setiap bagianan tersebut
telah berjalan baik alias belum. Dan juga setiap oven wajib mempunyai table pedoman prosedur curing tembakau virginia dan memakai alat Hygrocurometer untuk mengukur suhu dan kelembaban udaranya
Klasifikasi Daun Tembakau
Setiap lembar daun tembakau dari bawah ke atas mempunyai sifat fisik dan kimia yang tak sama. Dengan adanya perbedaan ini, maka daun-daun tembakau dikelompokkan menjadi berbagai kelas menurut letaknya pada batang. Pengelompokan menurut letak daun pada batang disebut klasifikasi daun. Dalam pengelompokan ini, jumlah lembaran daun pada possisinya tak sama untuk setiap tipe tembakau tergantung pada besar kecilnya perbedaan sifat.
Secara umum daun tembakau bisa diklasifikasikan menjadi 3 kelas. Tembakau Cerutu Golongan tembakau cerutu bisa dikelompokkan menjadi empat kelas, mulai dari bawah ke atas , yaitu:
Daun pasir(zandblad)
Daun kaki (voetblad). Daun kaki pertama (DKP), Daun Kaki Atas (DKA)
Daun tengah/madya (middenblad). Daun madya pertama (DMP), Daun Madya atas (DMA)
Daun pucuk/topblad
Menurut klasifikasi diatas, untuk varietas tembakau vorstenland dan varietas tembakau besuki Na Oogst, lembaran daun kaki adalah lembaran daun yang bernilai baik, sedangkan yang lain bernilai rendah jadi tak butuh dipetik.
Tembakau Sigaret
Golongan tembakau sigaret dikelompokkan menjadi empat kelas mulai dari bawah ke atas, yaitu:
Daun pasir (lugs)
Daun bawah dan tengah (cutters)
Daun atas (leaf)
Daun pucuk (trik)
Menurut klasifikasi di atas, untuk tipe tembakau Virginia, lembaran daun bawah dan tengah (cutters)
adalah lembaran daun yang terbaik, menyusul lembaran daun atas (leaf). Adapun lembaran daun yang lain mempunyai nilai rendah.
Tembakau Rajangan
Untuk tipe tembakau rajangan alias tembakau asli, lembaran daun pasir dan 1-2 lembar daun kaki adalah daun yang bernilai baik. Daun-daun ini umumnya dikrosok sebagai filter
cerutu. Lembaran daun tengah tak lebih baik nilainya jadi tak jarang dipakai untuk
Beli Pulsa Murah Via Paypal tembakau rajangan.
Perpersoalanan yang kadang muncul sebab klasifikasi daun ini yaitu adanya kebimbangan dalam penentuan tipe daun dan daun-daun yang berada di bagian bawah cenderung lebih diperhatikan, jadi daun bagian atas tak lebih diperhatikan, tetapi tak mudah untuk merawat daun-daun bagian bawah sebab selesaiiko tinggi terkena percikan air/tanah jadi nilai daun tak lebih baik. Sebab itu diinginkan baik daun bagian bawah maupun bagian atas sama-sama diperhatikan.